Tuesday, March 12, 2019

Meneladani kisah Yusuf as

  Apakah yang kita pelajari selama ini di majelis - majelis talim susah membuat kita takut kepada Allah? Atau hanya baru tahap wawasan saja. Bukankah kita ingin mencari ilmu yang membuat kita takut pada Allah? Bila kita sudah takut pada Allah tentu kita tidak akan berani melanggar apa yang Allah murkai baik dalam keadaan ramai ataupun sendirian. Tentu kita takkan terlihat shalih tatkala banyak orang tapi kita berani melanggar ketentuan Allah tatkala kita sendirian bila kita sudah merasa takut kepada Allah, ada ataupun tidak ada siapapun Allah Maha mengetahui apa yang kita lakukan dan semua akan dimintai pertanggungjawaban kelak di Yaumil hisab.

  Sebagaimana dijelaskan dalam QS AlA'sr:

"Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."

  Berdasarkan surat Al Asr tersebut maka ada tiga kandungan didalamnya:
Pertama, belajarlah iman kepada Allah. Benar bahwa menyukai lawan jenis adalah fitrah manusia, benar bahwa mata ini suka dengan perempuan perempuan yang cantik yang menarik. Tapi karena iman kepada Allah, meyakini Allah menyaksikan apa yang kita lakukan takut kalau Allah tidak ridha tentu mata kita akan dijaga, tentu matakita akan dialihkan kepada yang halal saja, tentu kita pun takkan me like foto-foto perempuan- perempuan yang tidak halal untuk kita lihat. Kalau yang lain unggul dalam tahajud,dalam dhuha maka kita pun belajarlah unggul dalam memerangi hawa nafsu kita, bukankah memerangi hawa nafsu termasuk jihad?
Kedua, sibukan diri kita dengan amal shaleh. Membaca Al Quran,belajar menghafal Quran dan banyak lagi amalan shaleh lainnya.
Ketiga, carilah teman yang shaleh yang menasehati dalam kebenaran,mengajak kepada kebaikan. Berbahagialah bila dilingkungan dimana kita tinggal terdapat teman yang mengajakmkajian, talim, shalat jamaah, maka genggamlah ia sampai batas usia.

  Orang - orang hebat  yang shalih yang dijelaskan dalam Al Quran semuanya takut kepada Allah. Salah satunya kisah Yusuf as.  Bentuk takut Yusuf as tatkala digoda oleh istri pembesar Mesir, Al Aziz. Seorang istri yang sangat cantik, menjadi icon cantik perempuan Mesir pada saat itu.  Yusuf as juga tertarik pada istri Al Aziz, wa Hamma bihi wa Hamma bihaa (perempuan itu suka kepadanya begitupun dengan Yusuf as) tetapi Yusuf as tidak memperturutkan hawa nafsunya ia menjaga dirinya saking takutnya pada Allah, Allah tidak ridha bila Yusuf melanggar ketentuan yang sudah Allah tetapkan Allah tidak ridha bila memperturutkan hawa nafsunya. Tatkala pintu kamar ditutup rapat, dan istri Al Aziz yang sangat cantik tersebut  hendak menyerahkan dirinya kepada Yusuf as,berusaha menggoda Yusuf as, tapi Yusuf as  memilih u melarikan diri dari istri Al Aziz itu menuju pintu keluar rumah, dan istri Al Aziz tersebut memgejarnya menarik baju Yusuf as  hingga baju  Yusuf as bagian belakang robek.

"Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini". Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik". Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. ( QS Yusuf : 23)"


Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. ( QS Yusuf : 24)

Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?"

Wallahualam bishawab 



Mohon maaf bila terdapat kesalahan,bila terdapat kesalahan maka murni kesalahan diri pribadi dalam menterjemahkan apa yang disampaikan oleh para penceramah.


Sumber utama : Ust Hanan Attaki , judul    kajian Rasa Takut

Sumber lain       : bahasa penulis dari berbagai sumber kajian Ustadz 










Tuesday, March 5, 2019

Bani Israil

Silsilah Bani Israil

 Nabi Ibrahim as menikah dengan Sarah lalu memiliki putra yang bernama Ishaq. Ishaq menikah, lalu memiliki putra yang bernama Yaqub. Yaqub atau Israil ( hamba Allah )  memiliki 12 orang anak dari empat orang istri. Istri yang pertama bernama Leah dari pernikahan mereka lahir  enam orang anak yang bernama Ruben, Syam'un, Lewi, Yahuda, Yasakin dan Zabulon. Istri yang kedua bernama Rahil melahirkan dua orang anak yang bernama Yusuf dan Bunyamin. Istri yang ketiga bernama Zulfa melahirkan  dua orang anak yang bernama Zaad dan Asyir. Istri yang keempat bernama Balhal melahirkan  anak yang bernama Daan dan Naftali. 

Masa Nabi Yusuf as
 Diantara dua belas anak Israil ( Yaqub) dua anak yang paling disayangi adalah Yusuf dan Bunyamin. Hal ini menimbulkan kecemburuan ( iri, dengki, hasad ) dari anak - anaknya yang lain sehingga terjadilah tindakan kedzaliman yang dilakukan terhadap Yusuf dengan memasukan Yusuf kedalam sumur. Sampai akhirnya ditemukan oleh musafir yang berasal dari Mesir lalu dibawa ke Negeri Mesir untuk dijual menjadi budak, dibeli oleh Al Aziz ( salah seorang pembesar Mesir) diperlakukan baik hingga tumbuh dewasa. Yusuf kembali mendapatkan ujian tatkala istri Al Aziz menggodanya hingga akhirnya Yusuf rela dipenjara. 
 Yusuf menjalani semua ujian dengan penuh kesabaran hingga akhirnya Yusuf bisa keluar dari penjara setelah Yusuf mentabirkan mimpi raja. Raja memberikan kedudukan yang terhormat kepada Yusuf dengan menjadikan Yusuf sebagai Menteri keuangan. Yusuf kembali bertemu dengan saudara-saudaranya pada musim panceklik ( kemarau panjang). Mereka datang ke Mesir untuk mendapatkan makanan, awalnya saudara- saudara Yusuf tidak mengenali Yusuf tetapi setelah terjadi pencurian yang seolah dilakukan Bunyamin ( padahal itu adalah siasat Yusuf) agar Yusuf bisa bersama Bunyamin, saudara- saudara Yusuf menghadap kepada Yusuf untuk melepaskan Bunyamin, karena ayahnya ( Yaqub ) sangat sedih harus kehilangan kedua kali anak kesayangannya. Yusuf akhirnya mengemukakan siapa sesungguhnya dirinya dan saudara- saudara Yusuf meminta maaf atas tindakan mereka dahulu, lalu Yusuf meminta salah satu dari mereka untuk pergi kepada ayahnya ( Yaqub ) sambil membawa gamis Yusuf untuk diletakan di wajah Yaqub,dan kuasa Allah Yaqub pun bisa melihat kembali. Yaqub dan seluruh keturunan Israil  yang lain yang masih ada di wilayah Kan 'an ( Palestina) pergi ke Mesir bertemu dengan Yusuf,diperlakukan sangat baik dan akhirnya tinggal ( menetap ) di wilayah Mesir dan melahirkan keturunan - keturunan Israil lainnya. Sampai akhirnya nabi Yusuf pun meninggal, keturunan Israil yang tadinya memiliki kedudukan dan juga diperlakukan sangat baik berlaku sebaliknya,keturunan Israil dijadikan sebagai budak  dan ditindas dan ini berlangsung sangat panjang sampai Allah mengutus Nabi Musa as. 

Masa Nabi Musa as
 Firaun memerintahkan setiap bayi laki Yahudi dibunuh. Tetapi kebijakan tersebut diganti menjafi selang setahun, tahun pertama boleh dilahirkan tahun berikutnya dibunuh terus seperti itu. Kakaknya nabi Musa bisa lahir dengan selamat karena lahir ditahun diperbilehkannya bayi laki - laki Yahudi dilahirkan, sedangkan pada masa Nabi Musa dilahirkan, adalah tahun dimana bayi Yahudi laki - laki haris dibunuh. Maka atas perintah Allah terhadap ibunda Musa, bayi Musa dihanyutkan ke sungai Nil. Bayi Musa kemudian ditemukan oleh istri Firaun ( Asiyah) lalu bayi Musa pun menjadi anak angkat Firaun atas permintaan Asiyah kepada Firaun. Lalu bayi Musa tumbuh dewasa, keluar dari istana kemudian kembali lagi ke istana menyeru Firaun agar mentauhidkan Allah. Karena kesombongannya Firaun menolak bahkan berencana menindas seluruh bangsa Israil, tetapi kemudian Musa membawa lari semua bani Israil sampai ke laut merah, kemudian Allah perintahkan memukulkan tongkat yang dipegang oleh Nabi Musa ke lautan maka terbelahlah lautan. Berdasarkan pendapat para Ulama lautan terbelah menjadi dua belas dan satu sama lain bisa melihat dalam bolongan air.

Sifat Bani Israil yang nyeleneh'
  1. Baru saja Allah selamatkan dari Firaun, Bani israil bertemu dengan suatu kaum penyembah berhala, lalu mereka berkata kepada Musa, Hei Musa buatkan kami tuhan - tuhan seperti mereka. Sebagaimana dijelaskan oleh QS Al Arof : 138  Dan Kami selamatkan Bani Israil menyeberangi laut itu (bagian utara dari Laut Merah). Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala, mereka (Bani Israil) berkata, “Wahai Musa! Buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala).” (Musa) menjawab, “Sungguh, kamu orang-orang yang bodoh.” 
  2. Nabi Musa membawa bani Israil untuk masuk wilayah Baitul Maqdis  tetapi wilayah itu sedang dikuasai suatu kaum,Nabi Musa meminta mereka untuk berjihad tetapi mereka tidak mau, mereka membangkang hingga akhirnya oleh Allah mereka dihukum tidak bisa menasuki wilayah Baitul Maqdis ( Palestina ) selama empat puluh tahun. dijelaskan dalam QS Al Maidah ayat 21 -26 Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi. (Qs Al Maidah :21) Mereka berkata, “Wahai Musa! Sesungguhnya di dalam negeri itu ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam, kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya. Jika mereka keluar dari sana, niscaya kami akan masuk.” ( QS Al Maidah : 22) Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang telah diberi nikmat oleh Allah, “Serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman.” ( QS Al Maidah : 23)M ereka berkata, “Wahai Musa! Sampai kapan pun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya, karena itu pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) di sini saja.” ( QS Al Maidah : 24) Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, aku hanya menguasai diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu.” ( QS Al Maidah : 25) Allah) berfirman, “(Jika demikian), maka (negeri) itu terlarang buat mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan mengembara kebingungan di bumi. Maka janganlah eng-kau (Musa) bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu.” ( QS Al Maidah :26)
  3. Pada masa hukuman,banyak mukzizat Allah yang diperlihatkan tetapi mereka masih saja membangkang. Pada saat mereka kelaparan mereka meminta Musa berdoa kepada Allah, lalu Musa berdoa dan Allah kabulkan, Allah turunkan rezeki dari langit berupa manna wa salwa. Kemudian tatkala mereka kepanasan mereka minta kepada Musa agar berdoa pada Allah bahwa mereka kepanasan, lalu Allah menaungi mereka dengan awan sebagaimana dijelaskan dalam Quran surat Al Baqoroh ayat 57 Dan Kami menaungi kamu dengan awan, dan Kami menurunkan kepadamu mann dan salwa. Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri. ( 2:57) Dalam tafsir As' Saidi  hal 52 dijelaskan bahwa manna adalah makanan yang diperoleh tidak mudah seperti biji- bijian dan Roti. Sedangkan Salwa adalah burung kecil yang memiliki daging yang lembut.
  4. Mereka bangsa israil tetap nyeleneh dan tidak bersyukur, mereka beralasan bosan dengan makanan tersebut mereka minta makanan diganti dengan ketimun, bawang putih dan sayur mayur.  Sebagaimana dijelaskan dalam Quran surat Al Baqorah ayat 61 Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas. (QS Al Baqorah : 61)
  5. Mereka bani Israil banyak bertanya tetapi tidak mau taat, tatkala Allah perintahkan untuk menyembelih sapi.Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran Surat Al Baqoroh ayat 67 sampai 71 Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allah memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi betina.” Mereka bertanya, “Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?” Dia (Musa) menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh.” ( QS 2 : 67) Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, bahwa sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan antara itu. Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.” ( QS 2 : 68 ) Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami apa warnanya.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, bahwa (sapi) itu adalah sapi betina yang kuning tua warnanya, yang menyenangkan orang-orang yang memandang(nya).” ( QS : 2 : 69) Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu. (Karena) sesungguhnya sapi itu belum jelas bagi kami, dan jika Allah menghendaki, niscaya kami mendapat petunjuk.” ( QS 2: 70) Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, (sapi) itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak (pula) untuk mengairi tanaman, sehat, dan tanpa belang.” Mereka berkata, “Sekarang barulah engkau menerangkan (hal) yang sebenarnya.” Lalu mereka menyembelihnya, dan nyaris mereka tidak melaksanakan (perintah) itu. ( QS 2 : 71)
  6. Tatkala salah satu kaumnya terbunuh, dan mereka ( bani Israil ) bingung untuk menentukan siapa sesungguhnya yang membunuh, maka Allah memperlihatkan kekuasaanNYA, tetapi tetap saja bani Israil tidak taat,tunduk dan patuh pada Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam Quran surat Al Baqorah  ayat 72 sampai 73 Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan. (QS 2 : 72) Lalu Kami berfirman, “Pukullah (mayat) itu dengan bagian dari (sapi) itu!” Demikianlah Allah menghidupkan (orang) yang telah mati, dan Dia memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti. ( QS 2 :73)
  7. Nabi Musa diperintahkan Allah ke bukit Tursina untuk mendapatkan kitab Taurat, dan sebelum pergi Nabi Musa menitipkan kaumnya kepada Harun karena memahami tabiat kaumnya. Ketika Nabi Musa sedang mendapat perintah Allah tersebut kaumnya malah menyembah sapi. Tentu saja Nabi Musa marah melihat kaumnya menyembah sapi.  Atas perintah Allah maka mereka harus bertaubat dengan cara saling bunuh hingga tujuh puluh ribuan tewas terbunuh. Imam Nasai, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui hadis Yazid ibnu Harun, dari Al-Asbag ibnu Zaid Al-Wariq, dari Al-Qasim ibnu Abu Ayyub, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan, "Allah Swt. berfirman bahwa sesungguhnya tobat yang harus dilakukan oleh mereka ialah dengan cara hendaknya setiap orang dari mereka (yang menyembah anak lembu) membunuh orang yang dijumpainya tanpa memandang apakah dia orang tua atau anaknya. Dia harus membunuhnya dengan pedang tanpa mempedulikan siapa yang dibunuhnya di tempat tersebut. Maka Allah menerima tobat mereka yang menyembunyikan dosa-dosanya dari Musa dan Harun, tetapi kemudian ditampakkan oleh Allah Swt., lalu mereka mengakui dosa-dosanya dan mau melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka. Allah memberikan ampunan kepada si pembunuh dan si terbunuh. Nabi Musa kemudian membawa tujuh puluh orang yang terbaik diantara bani Israil untuk memohon taubat kepada Allah. Pada saat Nabi Musa sedang berdialog dengan Allah,mereka mendengar dialog tersebut, dan mereka bersikap keterlaluan, mereka berkata kepada Nabi Musa, bahwa mereka tidak akan beriman sebelum melihat Allah. Akhirnya Allah binasakan tujuh puluh orang tersebut dengan petir, akan tetapi Musa tetap bermohon pada Allah untuk menghidupkan kembali dan Allah terima taubatnya. Sebagaimana dijelaskan dalam Quran surat Al Baqoroh : 55 dan 56 Dan (ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan jelas,” maka halilintar menyambarmu, sedang kamu menyaksikan. ( QS  2 : 55) Kemudian, Kami membangkitkan kamu setelah kamu mati, agar kamu bersyukur. ( QS 2 : 56)
 Demikianlah karakter bani Israil. Sepeninggal Nabi Musa dan Nabi Harun, maka tugas kenabian untuk memimpin bani Israil diganti oleh Yusha Bin Nun. Yusha bin nun membawa bani Israil.ke Palestina mereka berjihad hingga akhirnya bisa menasuki wilayah Palestina. Pasca penakhlukan Palestina oleh para ahli sejarah Islam,Palestina dibagi menjadi tiga periode. Periode pertama adalah masa penunjukan hakim bagi setiap suku ( dua belas ) suku setelah  mendapatkan wilayah masing - mading dimana wilayah Palestina dibagi menjadi dua belas wilayah .
Periode kedua adalah masa Raja- Raja yaitu Raja Thalut, Daud dan Raja Sulaiman. Pada masa Raja Daud dan Sulaiman adalah masa keemasan. Pada masa Sulaiman, dibangun Haikal Sulaiman  ( kuil ) Sulaiman. 
Periode ketiga adalah masa perang saudara ,dimana sepeninggal Nabi Sulaiman yang menyebabkan kerajaan terpecah menjadi dua yang  satu dipimpin oleh Ruhbuam bin Sulaiman membuat kerajaan yahuda dari dua suku yaitu suku Yahuza dan Bunyamin  terletak di wilayah Baitul Maqdis Yang satu lagi dipimpin oleh Yurbuam bin Sulaiman membuat kerajaan gabungan dari sepuluh suku membuat kerajaan Daulat Israel yang terletak di wilayah Nablus. 
 Kerajaan-kerajaan tersebut pada akhirnya dikuasai dan dihancurkan silih berganti oleh Babylonia dipimpin Nebukadnezar, Yunani dipimpin oleh Alexander Agung dan terakhir adalah oleh Bangsa Romawi. Terjadi pemberontakan melawan Romawi tetapi kemudian dilawan oleh Romawi, Baitul maqdis dihancurkan penduduknya dideportasi keluar dari wilayah palestina menyebabkan mereka terdiaspora ke berbagai penjuru Imperium Romawi. 

Wallahualam bishawab

Sumber : sejarah Bani Israil, Youtube
Dan dari berbagai sumber lain.














Sunday, March 3, 2019

Takutlah pada Allah Bukan Takut Pada Makhluk

 Memahami hakikat Lailaahaillallah  merupakan kunci takut pada Allah. Hakikat Laailaahaillallah memiliki makna La Ma'buda bihakki Illallah ( tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah).
Coba perhatikan luasnya langit, terdapat awan yang berkumpul siapakah yang menciptakannya? Adakah makhluk yang mampu menggerakan awan lalu menurunkan hujan? Coba perhatikan air yang mengalir yang setiap hari kita gunakan untuk keperluan sehari hari siapa yang menciptakannya?Coba perhatikan sesama kita makhluk manusia tidak ada yang serupa bukan? Kalaupun ada yang kembar tetap memiliki sidik jari yang berbeda,karakter yang berbeda. Belum ciptaan Allah yang lain seperti Malaikat yang jumlah malaikat lebih banyak dari jumlah manusia.
  Malaikat yang mendampingi manusia ada tiga, satu malaikat pencatat amal baik, dua malaikat pencatat amal buruk tiga malaikat pendamping ,data terakhir jumlah manusia 7,3 milyar. silahkan hitung 7,3 milyar dikalikan tiga, berapa jumlah malaikat pendamping  manusia seluruhnya? Belum malaikat yang memiliki tugas lain. Belum hewan yang jumlahnya sangat banyak dengan bentuk yang bermacam - macam. apakah muncul dengan sendirinya? Pasti ada yang menciptakan bukan? dan yang menciptakan pasti kekuasaannya sangat besar melebihi langit dan bumi? Lalu mengapa kita masih belum mau tunduk taat patuh kepada yang menciptakan itu?   Mengapa kita berani menentang,berani melanggar semua aturan yang sudah Allah tetapkan? Seolah olah Allah tak menyaksikan apa yang kita lakukan? Lupa kalau Allah itu ada? Lupa kalau Allah maha melihat? Lupa kalau semua yang kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban termasuk isi hati? Hati yang dengki, hati yang iri, hati yang berprasangka buruk pada orang lain. belum lagi lisan, lisan yang selalu mencela, lisan yang selalu menyebarkan keburukan orang lain, lisan yang mengucapkan kalimat yang tidak bermanfaat,lisan yang berdusta dan lainnya. Ya Allah Allahu Akbar. jika kita mengenal Allah, tentu kita akan senantiasa hati-hati untuk bertutur, untuk bersikap untuk bertingkah laku,karena ada Allah yang mengawasi, ada malaikat yang mencatat seluruh gerak gerik kita semuanya akan dihisab kelak di  hari penghisaban. 
 Dengan kekuasaan Allah yang begitu besarnya maka mengapa kita harus bergantung pada makhluk manusia? Dengan kekuasaan Allah yang begitu luasnya mengapa kita takut terhadap makhluk? Pergi ke dukun atau paranormal misalnya hanya untuk menakhlukan hati perempuan atau untuk meminta jalan tambahan rezeki? meminta pertolongan pawang hujan supaya tidak terjadi hujan karena ada acara event besar,subhanallah lalu diimana Allah Kau tempatkan?

 Berikut ini ada dua kisah bahwa Allah tempat bersandar dan meminta pertolongan yang terdapat di beberapa kitab aqidah .
Yang pertama adalah kisah seorang Salaful umat dari tabiin mengadakan perjalanan perniagaan dari Baghdad ( Irak) ke wilayah Damasqus ( Syria). Zaman dulu yang menjadi patokan seseorang melakukan perjalanan adalah cahaya matahari. Bila matahari sudah terbenam maka yang sedang melakukan perjalanan akan mencari tempat istirahat. Pada waktu itu pas terbenam matahari orang tersebut tiba disebuah hutan,maka ia pun memutuskan untuk berhenti sekaligus beristirahat di hutan tersebut. Layaknya seorang yang sedang safar, melakukan shalat Jama maghrib Isya setelah itu ia pun istirahat. tengah malam ia pun bangun untuk melakukan shalat tahajud baru selesai dua rakaat dan hendak melanjutkan ke rakaat berikutnya, ia dikejutkan oleh datangnya seekor harimau dan berhenti tepat dihadapannya mengaum cukup keras hendak menerkamnya. Rasa takut, kaget muncul seketika, dan hal tersebut merupakan hal yang lumrah / manusiawi. Ia pun berpikir bila ia lari tentu ia akan kalah dan dikejar oleh harimau yang larinya lebih cepat dibandingkan dengan dirinya. Lalu ia pun ingat pada Allah,Allah yang Maha besar tempat menggantungkan diri dan meminta pertolongan. Lalu ia berkata pada harimau tersebut, wahai harimau  Allah telah menciptakan kamu dan saya,seandainya yang mengutusmu datang kepadaku adalah Allah untuk memakanku maka aku tidak akan melawan karena sudah taqdirnya.tapi bila kau datang padaku bukan karena perintah Allah, hanya ingin mengganggu ibadahku maka aku akan minta pada Allah untuk mematikanmu. Lalu harimau tersebut menundukan matanya dan meninggalkanku.

 Kisah kedua, kisah Al 'Alaa Al hadrawi beliau pernah diutus Rosulullah untuk berperang. Sampai tibalah ia dan pasukan ke sebuah hutan. Sebelum memasuki hutan tersebut,ia mengutus panglima- panglima pasukan untuk mengecek apakah hutan tersebut aman untuk dilewati. Para panglima lalu melakukan pengecekan dan kesimpulannya hutan tersebut tidak aman untuk dilewati. Karena hutan tersebut sangat lebat dan banyak binatang buas maka susah untuk dilewati. Bisa - bisa padukan kita habis dimakan binatang buas. AlHadrawi menyimak penjelasan para panglimanya, lalu ia mengambil sebuah keputusan yang mencengangkan.  Ia masuk ke mulut hutan lalu bertakbir tiga kali dan berkata hey para penghuni hutan yang mendengarkanku ataupun yang tidak mendengarkanku,aku ini utusan Rosulullah hendak berperang di jalan Allah maka mudahkanlah jalan kami untuk bisa keluar dari hutan ini. Apa yang terjadi setelah itu? Binatang buas dan yang tidak saling bersebelahan,saling bersatu padu membuka jalan, menunjukan jalan keluar bagi pasukan mujahidin hingga selamat keluar dari hutan tersebut.
 Pelajaran dari dua kisah tersebut diatas bahwa bila kita sudah meyakini Allah sebagai satu satunya yang harus ditakuti tempat bergantung dan tempat meminta pertolongan maka kita tidak akan takut terhadap pemimpin,raja,yang dzalim. Dan juga makhluk apapun karena yang memberi rezeki bukan mereka,yang mematikan kehidupan kita pun bukan mereka, rezeki, ajal semua Allah yang mengatur, Allah yang menentukan dan semua sudah tertulis di Lauhul Mahfuz. Tak ada satupun makhluk didunia ini yang memberi manfaat atau madharat ,kecuali Allah ijinkan.

Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah". Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". ( QS Arrad : 16)


💕💕💕💕
Apa yang ditorehkan,apa yang ditulis di blog ini sesungguhnya adalah nasihat untuk diri sendiri.
Mencintai ( mahabah ) takut ( khauf )  dan berharap  ( Roja ) memang seharusnya hanya untuk dan kepada Allah semata.  Tidak akan tumbuh rasa cinta ( mahabah ) ,rasa takut ( khauf ) atau berharap ( Roja ) kepada Allah bila kita tidak mengenal Allah. Lalu bagaimana cara agar kita mengenal Allah? Tentu saja dengan belajar, pergi ke majelis ilmu, datang ketempat kajian dn carilah guru atau dengarkan nasihat dari yang memiliki ilmu (Ulama) belajar mengenal Allah,belajar tentang Allah belajar mentauhidkan Allah belajar menjadikan Allah sebagai satu - satunya tempat bergantung dan berkeluh kesah.
Dahulu, para sahabat untuk urusan tali sendal putus saja mereka menengadahkan tangannya ke langit. Mengadu pada Allah tentang sendalnya yang putus. Allah kabulkan untuk mengganti sendal tersebut tentu dengan cara sunatullah tidak tiba- tiba turun dari langit, tapi Allah gerakan hati seseorang untuk memberikan sendal  yang baru.
💕💕💕

Jangan pernah lelah dan patah semangat untuk datang ke taman- taman surga ( majelis ilmu) lelah? Cape? Iya betul lelah, cape...tapi memang dunia tempat kita berlelah lelah mencari ilmu,dan beramal shaleh, karena kelak nanti di akhirat kita tinggal memetik hasilnya...

Wallahualam bishawab

Sumber:
Al Quran  surat Arrad :16
Ceramah ust Khalid Basalamah
Rangkuman ceramah dari berbagai penceramah ( sumber )




                 























Tuesday, January 1, 2019

Mengambil hikmah dari Kisah Nabi Ayub as

Ketika ujian terus menerus menghampiri, percalah bahwa itu adalah bentuk kasih sayang Allah pada hamba-NYA yang beriman. Benar bahwa setiap ujian yang dilewati tidaklah mudah, benar bahwa setiap ujian yang sedang dihadapi ibarat seseorang yang sedang berjalan diatas jalan yang berliku, terjal dan juga mendaki atau seperti berada di atas jalan yang diatasnya ditaburi pecahan kaca, sungguh berjalan diatasnya sangat perih dan pasti terluka. Tapi percayalah asal kita sabar melewati ujian-ujian yang Allah beri akan ada nikmat dan anugrah yang indah yang akan didapatkan, mungkin di dunia ataupun kelak di akhirat. Seperti kisah Nabi Ayub as, Nabi Ayub as adalah seorang Raja juga seorang Nabi, Raja yang berparas tampan, kaya raya  memiliki istri yang juga sangat cantik serta dikaruniai putra yang juga sangat gagah dan tampan berjumlah dua belas orang. Selama dua puluh tahun Nabi Ayub as merasakan kenikmatan tersebut, hingga sampailah Nabi Ayub as di usia nya yang ke 71 tahun Allah memberikannya ujian. Dalam kurun tiga hari semua kenikmatan yang Allah beri, diambil tak bersisa. Nabi Ayub as terkena penyakit kusta maka ketampananannya saat itu langsung Allah renggut, kemudian rumah mewahnya tiba-tiba roboh hingga menewaskan seluruh putranya dan harta kekayaannya pun habis seluruhnya tak bersisa. Tapi bagaimana kah dengan sikap Nabi Ayub as  menghadapi ujian tersebut? tentu saja sangat sabar tak pernah mengeluh. Berapa lamakah ujian yang menghampiri Nabi Ayub as? dua puluh tahun, sungguh bukan waktu sebentar bukan? Menginjak tahun ke delapan belas, istri Nabi Ayub as bertanya pada Nabi Ayub, hei Ayub, engkau kan seorang Nabi mengapa tidak meminta kepada Allah agar disembuhkan, atau agar seluruh ujian ini Allah cabut? Jawaban Nabi Ayub  as saat itu aku malu pada Allah yang sudah memberi ku nikmat selama dua puluh tahun. Aku malu meminta pada Allah. Namun akhirnya Nabi Ayub as pun berdoa pada Allah pada saat ujian hidup yang menimpanya menginjak dua puluh tahun.
Allah mengabulkan doa Nabi Ayub as, dan dalam kurun waktu tiga hari Allah kembalikan seluruhnya, Allah kembalikan ketampanannya, Allah kembalikan hartanya dan Allah kembalikan putra- putranya, setiap istrinya hamil melahirkan kembar, maka jumlah putra Nabi Ayub seluruhnya pada saat itu dua puluh empat orang. Masyaallah tabarakkallah ....

Tak ada yang tak mungkin bagi Allah
tak ada yang tak mengecewakan 
atas seluruh ujian yang Allah beri pasti ada pelajaran, semua akan Allah kembalikan lagi bahkan dalam keadaan jauh lebih baik. asal kita sabar dan  yakin pada Allah, bergantung, berlindung hanya pada Allah saja. 

Wallahualam bishawab

Apa yang saya tulis adalah nasihat untuk diri saya sendiri, semoga bisa bermanfaat untuk siapapun yang membacanya

Sumber:  kisah Nabi Ayub, ust Khalid basalamah